Pemerintah pusat maupun daerah seharusnya menghargai dan
mendorong inisiatif dan kreativitas siswa di Sekolah Menengah Kejuruan atau
SMK.
Karya anak bangsa ini harus diapresiasi. Cobalah hargai. Jangan ditertawakan atau dienyek gitu lho agar mereka tidak patah semangat.
-- Agung Laksono
Lingkungan kondusif harus diciptakan agar kreativitas siswa berkembang seperti yang dilakukan SMKN 2 Surakarta, SMKN 2 Salatiga, SMK Tunas Harapan Pati, SMKN 2 Wonogiri, SMK Jenangan 1 Ponorogo, dan SMK 1 Kediri yang membuat SUV bermesin 1.500 cc dengan nama Kiat Esemka.
Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono seusai Paparan Program Kemenkokesra Awal Tahun, Rabu (4/1/2012) siang, di Jakarta. Karya anak bangsa ini harus diapresiasi. Cobalah hargai. Jangan ditertawakan atau dienyek gitu lho agar mereka tidak patah semangat, ujarnya.
Bahkan, saran Agung, para siswa SMK harus diajari cara membuat mobil dengan kualitas yang lebih baik dan terjamin keamanannya. Ia berharap karya siswa-siswa SMK itu bisa diproduksi secara massal dan sesuai prosedur melalui kerja sama dengan kalangan industri dan investor.
Jika memungkinkan akan lebih baik lagi jika para siswa SMK membuat mobil berbahan bakar gas sebagai alternatif BBM yang kian mahal. Namun Agung mengingatkan SMK untuk memastikan bahwa seluruh komponen mobil SMK telah lolos uji kelayakan dan berstandar SNI.
Karya anak bangsa ini harus diapresiasi. Cobalah hargai. Jangan ditertawakan atau dienyek gitu lho agar mereka tidak patah semangat.
-- Agung Laksono
Lingkungan kondusif harus diciptakan agar kreativitas siswa berkembang seperti yang dilakukan SMKN 2 Surakarta, SMKN 2 Salatiga, SMK Tunas Harapan Pati, SMKN 2 Wonogiri, SMK Jenangan 1 Ponorogo, dan SMK 1 Kediri yang membuat SUV bermesin 1.500 cc dengan nama Kiat Esemka.
Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono seusai Paparan Program Kemenkokesra Awal Tahun, Rabu (4/1/2012) siang, di Jakarta. Karya anak bangsa ini harus diapresiasi. Cobalah hargai. Jangan ditertawakan atau dienyek gitu lho agar mereka tidak patah semangat, ujarnya.
Bahkan, saran Agung, para siswa SMK harus diajari cara membuat mobil dengan kualitas yang lebih baik dan terjamin keamanannya. Ia berharap karya siswa-siswa SMK itu bisa diproduksi secara massal dan sesuai prosedur melalui kerja sama dengan kalangan industri dan investor.
Jika memungkinkan akan lebih baik lagi jika para siswa SMK membuat mobil berbahan bakar gas sebagai alternatif BBM yang kian mahal. Namun Agung mengingatkan SMK untuk memastikan bahwa seluruh komponen mobil SMK telah lolos uji kelayakan dan berstandar SNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar